Holla ! Blog ini lanjutan dari
sebelumnya ini. Touring Jawa-Bali kira-kira makan jarak +-1500km dan waktu
seminggu kurang ini selesai kujelajahi
heueheu. Touring ini bukan sekedar buat jalan-jalan tapi lebih dari itu aku
pengen tau lebih jauh keadaan jalanan Indonesia, gimana aspal diluar pulau
jawa apa gitu-gitu aja apa beda ? serta ingin lebih tau gimana keanekaragaman
budaya Indonesia.
Berawal dari
keresahanku masak sih aspal Indonesia sama semua isinya tambalan-tambalan yang nggak rata ? Oke langsung aja keluar
dari pelabuhan kita akan disuguhkan aspal yang mulus sambil di temani
pemandangan hutan yang asri, disini jalannya cukup enak karna minim tambalan.
Jalan sekitar 20Km kita akan disuguhkan dengan aspal yang ditambal-tambal yang sama dengan keberadaan
di jawa. Aku kira keadaan seperti ini bakal sama di seluruh Indonesia, tapi
jauh di hati kecilku menolak pendapatku ini.
Ditambah lagi
jalanan mulai gelap dan di temani tetesan air hujan menambah sedap perjalanan
malam itu. Jalanan berliku serta banyak gronjalan sebab tambalan yang nggak
rata dan lubang-lubang menghiasi perjalanan itu. Sejak awal aku pilih ngurangi
tekanan ban belakang agar bannya bisa bantu buat mempermudah kinerja suspensi
disisi lain motor terasa berat dibelakang tapi itu lebih baik dari pada ban
keras & bensin lebih irit tapi sampai tempat boyok dan bokong rasanya mau
patah, kan nggak lucu. Prinsipnya saat perjalanan jauh adalah utamakan
kenyamanan tapi jangan korbankan keamanan. Seberapa banyak bawaanmu jangan sampai
bikin kamu nggak nyaman buat ridding jauh. Boleh kayanya dibikin artikel gimana
riding yang nyaman tapi cukup aman haha soonlah aku buat.
Singkat cerita
jalan dari Gilimanuk-Denpasar di dominasi perbukitan banyak tanjakan dan
tikungan, keluar gilimanuk jam 18.00 kami sampai di kota Denpasar pukul 22.00
dan langsung menuju penginapan. Basicly
kota Denpasar mirip dengan kota-kota di jawa banyak gedung bertingkat lalu
lintas yang ramai haha namanya juga kota. Lalu lintas padat akan kita jumpai di
daerah Kuta, daerah yang penuh dengan bule dan para pencari rupiah, mulai dari
transport, money changer, wisata hingga penjual beer yang bebas berjual di
pinggir jalan. Karna di Bali minuman beralkohol legal untuk dijual di pinggir
jalan sampai di mini market. Salah satu mini market ada yang mendisplay minuman
berharga ratusan ribu sampai jutaan, sama kaya halnya kita liat display rokok
minimarket di Jawa. Mini market di Kuta
bahkan ada yang mengUp harga hingga 100% untuk beberapa barang. Disini bukan
perkara mudah buat makan harga mahasiswa haha pinter-pinter aja sih ngatur
keuangan selama di Bali, usahakan tanya harganya dari pada keunganmu bermasalah
dibelakangnya.
Image yang
melekat buat Bali dari dulu buat aku adalah banyak pohon yang di selimuti kain,
tapi aku jarang temui ini di kotanya Cuma beberapa di daerah dekat pura, selain
itu yang melekat ialah sesaji saat jam ibadah. Pagi-pagi misalnya kita akan
gampang nemui sesaji di depan rumah atau di pinggir jalan,yang satu ini gampang
kita jumpai di Bali. Buat muslim kaya aku agak susah rasanya buat nyari masjid,
usaha paling gampang biasanya kita nyari POM tapi beda disini nggak semua POM
ada mushollanya bahkan bisa di hitung pakai jari jumlah musholla di Denpasar
ini.
Rasanya aku
punya banyak tips buat touring ke Bali kali ini, mulai dari pra touring sampai
pasca touring. Mengingat ternyata nggak sedikit masalah dijalan baik finance
maupu teknis sampai hal non teknis, mulai dari tempat sholat hingga kendala
dijalan apa aja kira-kira yang bakal kita temui. Doakan aku istiqomah terus
nulis ya agar bisa berbagi pengalaman ini kepada jamaah blogger. Danke!